Minggu, 12 April 2009

Motivasi dan Belajar

MAKALAH

Metode penulisan karya ilmiah

tentang

“MOTIVASI BELAJAR DAN UPAYA PENINGKATANNYA”



Oleh:

DITA OKTARIANTI

NIM/BP: 86834/07

Dosen Pembimbing:

Drs.Zelhendri Zen,M.Pd

Dra. Zuwirna M.Pd

PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFOMASI& KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2009

KATA PENGANTAR

Puji syukur Penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, dengan rahmat dan karuniaNyalah Penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “MOTIVASI BELAJAR DAN UPAYA PENINGKATANNYA” dengan baik.

Penulis sangat menyadari sekali bahwa tulisan ini masih jauh dari kesempurnaan baik materi, penganalisaan maupun pembahasannya, semua ini dikarenakan keterbatasan kemampuan dan pengalaman yang ada pada penilis. Akan tetapi berkat bantun dari semua pihak terutama dosen pembimbing mata kuliah metode penulisan karya ilmiah yaitu “Drs.Zulhendri Zen,M,Pd dan Dra.Zuwirna,M.Pd” maka makalah ini dapat di selesaikan oleh penulis.

Akhirnya penulis sangat mengharapkan saran dan kritikan yang bersifat mambangun dn membntu dari semua pihak, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan kita semua.

Padang, Januari 2009

Penulis

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia adalah makhluk individu karena makhluk individu memiliki jiwa Dan raga, dari jiwa dan raga ini terbetuklah petensi yang dapat dikembangkan. Untuk mengembangkan potensi yang ada pad anak didik tersebut membutuhkan pendidikan.

Pendidikan merupakan salah satu usaha untuk mewujutkan tercpainya pembangunan nasional yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa sebagai mana yang telah tercantum pada UUD 1945 pasal 31 ayat 1 yang berbunyi “Tiap-tiap warga Negara berhak mendapatkan pengajaran”.

Dalam proses pendidikan ini anak didik merupakan subjek utama yang akan diberi pendidikan. Dalam memberi pendidikan, pendidik merupakan faktor utama dalam peningkatan potensi yang ada pada diri anak didik.

Kegiatan belajar mengajat dengan menggunakan strategi secara belajat sisiwa aktif perlu di kembangkan karena belajar sisiwa aktif secara factual dapat meningkatkan kadar motivasi belajar siswa dan keaktifan siswa.

Penulis yakin bahwa pendapat di atas bertujuan positif. Pada dasarnya semua pihak tersebut menginginkan agar penylenggaraan pendidikan itu lebih baik demi untuk menjamin kelangsungan hidup bangsa dan Negara. Keadaan yang demikian itu tidak lain karena di landasi kesadaran akan pentingnya pendidikan sebagai wahana yang domina

B. Identifikasi dan Pentingnya Masalah

Seiring dengan latar belakang di atas pendidikan sangat diperlukan oleh seorang individu, tanpa pendidikan orang lain tida akan bias mengembangkan potensinya.

Permasalahan ini sangat penting di bahas dalan rangka menelaah sejauh mana motivasi belajar siswa ayng di terapkannya selama ia mengikuti pelajaran dan motivasi belajar ini akan diperoleh hasil yang baik yang dapat dimanfaatkan setiap saat sesuai dengan perkembangan zaman.

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Perubahan zaman yang semakin cepat sangat dipengaruhi oleh manusia terutama bila dilihat dari dunia pendidikan maka manusialah yang mempunyai peranan didalamnya tanpa adanya manusia dan peserta didik maka motovasi belajar tidak akan dapat terlaksana dengan baik. Oleh karena itu motivasi belajar sangat penting sekali dalam dunia pendidikan.

D. Tujuan dan Kegunaan Penulisan

Berdasrkan judul dan perumusan makalah di atas, maka tujuan dan kegunaan penulisan makalah ini:

  1. Mengetahui, menganalisa dan membahas keadaan pendidikan masa sekarang dan masa yang akan dating serta motivasi belajarnya.
  2. Mengetahui, menganalisa dan membahas tantangan yang akan timbul pada masa depan mengenai motivasi belajar yang baru akan terlaksana.
  3. Sebagai informasi bagi kita semui dalam rangka menerapkan motivasi belajar yang baru akan terlaksana.
  4. Sebagai salah satu tugas bidang studi metode penulisan karya ilmiah

PEMBAHASAN

I. MOTIVASI DAN BELAJAR

a. Pengertian motivasi

Motivasi adalah suatu perubahan energi didalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya efektif dan reaksi untuk mencapai tujuan. Perumusan ini mengandung 3 unsur yang saling berkaitan yaitu:

· Motivasi dimulai adanya perubahan energi dalam pribadi

ü Perubahan-perubahan dalam motivasi timbul dari perubahan-perubahan tertentu didalam system neorofisiologis dalam organisme manusia.

· Motivasi tandai dengan timbulnya perasan.

ü Mula-mula merupakan ketegangan psikologis, lalu merupakan nuansa emosi.

· Motivasi ditandai oleh reaksi-reaksi mengadakan respon-respon yang tertuju ke arah respon itu berfungsi mengurangi ketegangan yang disebabkan oleh perubahan energi dalam dirinya setiap respon merupakan suatu langkah kea rah pencapaian tujuan.

b. Komponen-komponen motivasi

Motivasi memiliki 2 komponen yaitu :

· Komponen dalam (inner componet) ialah perubahan di dalam diri seseorang keadaan merasa tidak puas, ketegangan psikologi.

· Komponen luar (outer component) ialah apa yang di inginkan seseorang tujuan yang menjadi arah kelakuannya.Jadi komponen dalam ialah kebutuhan-

kebutuhan yang hendak di puaskan, sedangkan komponen luar adalah tujuan yang hendak dicapai

c. Motivasi dan Kebutuhan

Kebutuhan adalah kecenderungan-kecenderungan permanen dalam diri seseorang yang menimbulkan dorongan dan menimbulkan kelakuan untuk mencapai tujuan.

Kebutuhan ini timbul karena adanya perubahan (internal change) di organisasi atau disebabkan oleh peransang kejadian-kejadian di lingkungan oraganisme. Begitu terjadi perubahan, timbul energi yang mendasari kelaluan kea rah tujuan. Jadi timbulnya kubutuhan inilah yang menimbulkan motivasi pada kelakuan seseorang.

d. Pentingnya motivasi dalm belajar

Penelitian psikologis bayak meenghasilkan teori-teori motivasi tentang prilaku/ kelakuan. Subjek yang di teliti dalam motevasi ada yang berupa hewan dan ada yangn berupa manusia. Peneliti menggunakan hewan adalah peneliti kognitif.

Perilaku yang penting bagi manusia adalah belajar dan bekerja. Belajar menimbulkan perubahan mental pada diri siswa. Bekerja menghasilkan suatu yang bermanfaat bagi diri perilaku dan orang lain. Motivasi belajar dan bekerja merupakan penggerak kemajuan masyarakat.

Motivasi belajar penting bagi siswa dan guru. Bagi siswa pentingnya motivasi belajar adalah:

a. Menyandarkan kedudukan awal pada belajar.

b. Menginformasikam tentang kekuatan usaha belajar.

c. Mengarahkan kegiatan belajar sebagai ilustrasi.

d. Membesarkan semangat belajar.

e. Menyadarkan tentang adanya perjalanan belajar dan kemdian belajar.

Motivasi belajar juga penting diketahui oleh seorang guru. Pengetahuan dan pemahaman tentanf motivasi belajar pada siswa bermanfaat bagi guru sebagai berikut:

a. Membangkitkan, meningkatkan dan memelihara semangat siswa dan memelihara semangat siswa untuk belajar sapai berhasil.

b. Motivasi belajar siswa di kelas bermacam ragam, ada yang serius,ada yang acuh takacuh, ada yang bermain di samping yang bersemangat untuk belajar.

c. Meningkatkan dan menyadarkan guru unutk memilih satu diantara bemacam-macam peran.

d. Memberi peluang guru untuk “untuk bekerja” rekatas pedagogis.

e. Jenis dan sifat motivasi

1. Jenis motivasi

Jenis motivasi ada 2yaitu motivasi primer dan motivasi sekunder.

a. Motivasi primer adalah motivasi yang di dasarkan pada motif-motif dasar, motif-motif dasar ini umumnya beraal dari segi biologis dan jasmani manusia. Manusia adalah makhluk berjasmani, sehangga perilakunya terpengaruh oleh insting atau kebutuhan jasmaninya. Insting ini mempunyai 4 ciri:

1. Tekanan

2. Sasaran

3. Objek

4. Sumber

b. Motivasi skunder

Adalah motifasi yang dipelajari. Hal ini berbeda dengan motivasi primer. Motivasi ini memegang peranan penting bagi kehidupan manusia.

THOMAS DAN ZNANIFCKI menggolngkan motivasi skiunder menjadi keinginan-keinginan:

1. Memperoleh pengalaman baru.

2. Mendapatkan respon.

3. Memperoleh pengakuan.

4. Memperoleh rasa aman

MC. LELAN menggolongkannya menjadi kebutuhan-kebutuhan untuk:

1. Berprestasi.

2. Memperoleh ksih sayang.

3. Memperoleh kekuasaan.

Perilaku motifasi skunder juga terpengaruh oleh adanya sikap, yaitu suatu motif yang dipelajari. Cirri-ciri sikap tersebut adalah:

1. Merupakan kecendrungan berfikir, merasa kemudian bertindak.

2. Memiliki daya dorong nertindak.

3. Relatif bersifat tetap.

4. Kecenderungan melakukan penilaian.

5. Dapat timbul dari pengalaman

2. Sifat motivasi

a. Motivasi eksternal ( di luar diri), atau motivasi ekstrinstik.

b. Motivasi internal (di dalam diri) atau motivasi intrinstik

a. Motivasi ekstrinsik

Adalah dorongan terhadap perilaku seseorang yang ada diluar perbuatan yang dilakukannya. Orag berbuat sesuatu, karena dorongan dari luar seperti adanya hadiah, menghindari hukuman. Motivasi ekstrinsik dapat berubah menjadi motivasi intrinsic yaitu pada saat siswa menyadari pentingnya belajar dan ia sungguh-sungguh tanpa di suruh orang lain, motivasi ekstrisik banyak dilakukan di sekolah dan di masyarakat. Hadiah dan hukuman sering digunakan untuk meningkatkan kegitan belajar.

b. Motivasi instinsik

Adalah orang tersebut senang melakukannya. Motivasi memang mendoong terus, dan memberi energi pada tingkah laku, menurut MONKS motivasi berprestasi telah timbul pada saat anak-anak berusia balita. Hal ini berarti bahwa motifasi instrinsik perlu di perhatikan oleh para guru waktu sejak TK, SD,SLTP.

Pada usia ini guru memberi tekanan pada pendidikan kepribadian, khususnya disiplin diri untuk beremansipasi. Penguatan terhadap motivasi Intrinsik perlu diperhatikan sebab disiplin didi merupakan kunci keberhasilan belajar.

e. Fungsi motivasi belajar

Dari uraian diatas jelaslah bahwa motivasi mendorong timbulnya kelakuan dan mempengaruhi serta mengubah kelakuan. Jadi fungsi motivasi adalah:

· Mencilnya moivasi akan menentukan dorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan, tanpa motivasi tidak akan timbul perbuatan seperi belajar.

· Sebagai pengauh, artinya mengarahkan peruatan kepada pencapaia tujuan yang diinginkan.

· Sebagai penggerak, berfungsi sebagai mesin bagi mobil. Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan.

II. UPAYA PENGKATAN MOTIVASI BELAJAR

Perilaku belajar merupakan salah satu perilaku. Keinginan belajat di sekolah tertentu dipuaskan dengan iklan yang benar. hal itu tidak dialami anak lain yang membaca iklan secara iseng.

Guru di sekolah menghadapi banyak siswa dengan bermacam-macam motivasi belajar oleh karena itu peran guru mengingatkan motivasi belajar cukup banyak.

a. Optimalisasi penerapan prinsip belajar perilaku belajar di sekolah telah menjadi pola umum. Kehadiran siswa di kelas merupakan awal motivasi belajar. Guru professional tertarik pada membelajarkan siswa.

Dalam upaya pembelajaran, guru berhadapan dengan siswa dan bahan ajar. Upaya pembelajaran terkait dengan beberapa prinsip belajar, yaitu:

1. belajar menjadi bermakna bila siswa mwmahami tujuan belajar.

2. Belajar menjadi bermakna bila siswa dihadapkan padapemecahan masalah yang menantangnya.

3. Belajar menjadi bermakna bila guru mampu memusatkan segala kemampuan mental siswa dalam program kegiatan tertentu.

4. Sesuai dengan perkembangan jiwa siswa, maka kebutuhan bahan-bahan belajar siswa semakin bertambah.

5. belajar menjadi menantang bila siswa memahami prinsip penilaian dan faedah nilai belajarnya bagi kehidupan di kemudian hari

b. Optimalisasi unsur dinamis belajar dan pemblajaran

Seorang siswa kan nelajar dengan seutuh pribadinya. Ke[utawn akan beajar giat ataupun menangguhkan belajar ada pada diri siswa sendiri.

Guru adalah pendidik dan sekaligus pembimbing belajar. Oleh Karen itu, guru dapat mengoptimalisasi unsure-unsur dinamis tag ada pada diri siswa dan yang ada diligkinannya.

Upaya optimalisasi tersebut adalah:

1. Pembirian kesempatan pada siswa untuk mengngkankan hambatan belajar yang dialaminya.

2. memelhara minat, kemauan dan semangat belajar siswa.

3. Meminta kesempatan pada ortu siswa atau wali agar beruktualisasi diri dalam belajar.

4. Memnfaatkan unsur-unsur lingkunga yang mendorong belajar.

5. menggunakan waktu secara tertib.

6. Guru meransang siswa dengan penguat memberia rasa percaya diri bahwa ia dapat mengatasi segala hambatan, sampai ia berhasil.

c. .Optimalisasi pemanfaatan pengalaman dan kemampuan siswa

Prilaku siswa merupakan rangkaian tindak-tindak belajar setiap hari, siswa mempelajari berbagai mata pelajaran selama dua puluh sampai tiga puluh jam pelajaran setiap minggu. Penglaman tentang hal-hal yang mudah, sukar dan sedang bermanfaat bagi pengelola belajar siswa. Upaya optimalisasi pemanfaatan dan pengalaman siswa tersebut dapat dilakukan sebagai berikut:

1. siswa ditugasi membaca bahan belajar.

2. guru mempelajari hal-hal yang baru bagi siswa.

3. Guru memecahkan hal-hal yang sukar dengan mencari cara pemecahannya.

4. guru mengajarkan cara kepada siswa.

5. guru menberi penguatan kepada siswa yang berhasil mengatasi kesukaran beajarnya sendiri.

6. guru menghargai pengalaman dan kemampuan siswa agar belajar secara mandiri.

d. Pengembangkan cita-cita dan aspirasi belajarj

Belajar di sekolah telah menjadi pola umum kehidupan warga masyarakat di Indonesia, oleh karena itu warga msyarakat mendambakan agar anak-anaknya memperoleh tempat belajar di sekolah yang baik.

Dalam rangka pengembangan cita belajar guru dan pendidik lainnya dapat membuat program-program belajar.

Program-program belajar itu adalah:

1. program lomba baca.

2. progam lomba karya tulis.

3. program belajar karya ilmah, seni rupa, kerajinan, unjuk kreativitas seni.

PENUTUP

Kesimpulan dan saran

A. kesimpulan

Dari uraian di atas maka dapat penulis simpulkan bahwa motivasi belajar dan upaya peningkatannya sangat peying sekali dalam proses belajar siswa. Untul dapat melaksanakannya maka penulis menyimpulkan agar siswa melasaakan motivasi belajar dengan baik agar siswa melaksanakan motivasi belajar dengan baik agar siswa tersebut nantinya berhasil memperoleh nilai yang memuaskan dan baik serta siswa menerapkan upaya penigkatan motivasi belajar dalam kehidupan sehari-hari.

B. Saran

Dilihat dari kesimpulan di atas maka penulis menyarankan:

1. hendaknya kita sebagai manusia mengerti akan pentingnya belajar dab penddikan.

2. hendaknya siswa hrus dapat melaksanakan motivasi belajar dengan baik.

3. hendaknya siswa maupun guru sama-sama mengerti akan pentingnya motivasi belajar dan upaya peningkatan motivasi belajar dalam proses terlaksananya pendidikan sepsnjang umur.

DAFTAR PUSTAKA

Dr. Dimiarti, Drs. Mudjiono,tahun 1994. Belajar dan Pembelajaran.

Dr. Oemar Hamalik, Tahun. Psikologi belajar dan Mengajar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar